LAPORAN
RANCANGAN CAMPURAN BETON
SNI
03-2834-1993
I.
PENDAHULUAN
Laporan
ini disusun setelah diadakan rangkaian pengujian beton dan material campuran
dengan mengacu pada SNI 03-2834-1993 Tata Cara Perencanaan Campuran Beton Normal (Concrete Mix Design), untuk menjadi acuan pada:
Pemesan : CV. Felix
Perdana
Kegiatan : Pembangunan Jembatan Kabupaten Poso
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Gantung Tangkura (100 m)
Lokasi : Kecamatan
Poso Pesisir Selatan
Tahun Anggaranran : 2013
sesuai
permintaan CV. Felix
Perdana Surat Nomor: 21/S.P-FP/IV/2013
Tanggal, 25 April 2013
perihal Perancangan Campuran Beton,
untuk mutu beton K-250.
Tujuan
Pengujian adalah untuk menentukan komposisi campuran
beton mutu K-250 (berdasarkan benda uji kubus 15 x 15 x 15 cm3).
II.
METODE PENGUJIAN
1. Dasar
Pengujian
Pengujian
dan Perhitungan dilakukan
dengan mengacu pada:
a.
SNI
03-2834-1993 Tata
Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (Concrete Mix Design).
b.
SNI
03-6861.1-2002 Spesifikasi Bahan
Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam).
c.
ASTM
C 33 - 03 Standard Specification for
Concrete Aggregate.
d.Spesifikasi teknis dari pekerjaan yang
bersangkutan.
2. Obyek
pengujian material
Pengujian
dilakukan terhadap sampel material untuk campuran beton (sebanyak kebutuhan)
yang dibawa oleh pemohon, yaitu:
a.
Semen Portland : Portland
Composite Cement (PCC) – Merk Tonasa.
b.
Agregat Halus : Pasir Ex. Sungai Puna - Poso.
c.
Agregat Kasar : Batu pecah
D20 Ex. Stone Crusher Puna – Poso.
d.
Air : Air
sumur dalam pada Laboratorium FT- Untad.
e.
Bahan Tambah : --
3. Ruang
Lingkup Kegiatan
Ruang
lingkup kegiatan rangkaian pengujian dan perhitungan yang dilakukan dalam
proses Rancangan Campuran Beton ini, adalah:
a.
Semen Portland
(PC):
Identifikasi kondisi Semen Portland, yaitu:
Jenis, Merk, Kondisi Fisik dan Legalitas Standar. Acuan Spesifikasi Teknis, yaitu: SNI 15-2049-1994, Semen Portland (PC), SNI 15-7064-2004 Semen Portland Komposit
(PCC) dan atau SNI 15-0302-2004 Semen Portland Pozolan (PPC).
b.
A i r :
Identifikasi kondisi air, yaitu: memenuhi persyaratan mutu sesuai SNI 03-6817-2002 Metode Pengujian Mutu
air untuk digunakan dalam beton atau
BS. 3148 – 80 British Standard of
Concrete.
c.
Agregat Halus:
Pengujian/pemeriksaan kondisi
agregat halus, yaitu:
·
SNI 03-1968-1990 Analisa saringan agregat
halus (Gradasi butir),
·
SNI 03-4142-1996 Bahan lolos saringan No.
200 dalam agregat halus (Kadar lumpur),
·
SNI 03-2816-1992 Kotoran organik dalam
pasir alam,
·
SNI 03-1971-1990 Kadar air agregat halus,
·
SNI 03-4804-1998 Berat isi dan rongga
udara dalam agregat halus,
·
SNI 03-1970-2008 Berat jenis dan
penyerapan air agregat halus.
d.
Agregat Kasar:
Pengujian/pemeriksaan kondisi agregat kasar,
yaitu:
Ø
SNI 03-1968-1990 Analisa saringan agregat kasar
(Gradasi butir),
Ø
SNI 03-4142-1996 Bahan lolos saringan No. 200 dalam
agregat kasar,
Ø
SNI 03-2417-2008 Keausan agregat kasar dengan mesin
abrasi Los Angeles (Kekerasan butir),
Ø
SNI 03-1971-1990 Kadar air agregat kasar,
Ø
SNI 03-4804-1998 Berat isi dan rongga udara dalam
agregat kasar,
Ø
SNI 03-1969-2008 Berat jenis dan penyerapan air
agregat kasar.
e.
Proporsi Campuran Beton:
Proporsi campuran direncanakan/dihitung dengan mengacu
pada:
Ø
SNI
03-2834-1993 Tata cara
pembuatan rencana campuran beton normal,
Ø
SNI
03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian A.
Ø
ASTM C 33 – 03 Standard
Specification for Concrete Aggregates.
f.
Campuran Beton dan Benda
Uji Kubus:
Pengujian/pemeriksaan campuran beton dan benda uji kubus,
mengacu pada:
Ø
SNI 03-1972-1990 Pengujian slump beton,
Ø
SNI 03-2493-1991 Pemb. dan perawatan benda uji beton
di Laboratorium,
Ø
SNI 03-1974-1990 Kuat tekan beton (compressive
strength).
a.
Analisis dan Pelaporan:
I.
DATA HASIL PENGUJIAN MATERIAL
1. Semen
Portland (PC) :
·
Jenis. :
Semen Portland Komposit - PCC (SNI 15-7064-2004),
·
Merk :
Tonasa,
·
Berat Jenis :
3,14
·
Kondisi Fisik : Secara umum kondisi baik (kemasan @ 50 kg).
2. Air :
·
Air bersih (sumur dalam) di Laboratorium
Fakultas Teknik Untad, memenuhi syarat sebagai
air campuran beton (SNI 03-6817-2002).
3. Agregat Halus (Pasir)
Uraian
|
Hasil Pengujian
|
Persyaratan Mutu
|
Ket.
|
· Jenis material : Pasir Alami, Ex. S. Puna - Poso
· Analisa
Saringan : Zona 1 Zona 1, 2, 3, dan 4
√
· Gradasi
butir : Menerus menerus √
· Kadar
Lumpur : 2,119 % max. 3 % √
· Kotoran
Organik : No. 1 max.
No. 3 √
· Kadar air : 1,744 % ---- √
· Berat Isi
lepas : 1,537 kg/Ltr min.
1,2 kg/Ltr √
· Berat
Jenis (SSD) :
2,608 gram/cc min. 2,3 gram/cc √
· Penyerapan
air : 1,276 % max
2 % √
4. Agregat Kasar (Batu Pecah)
Uraian
|
Hasil Pengujian
|
Persyaratan Mutu
|
Ket.
|
· Jenis
Material : Batu Pecah D20,
Ex. SC. Puna - Poso
· Analisa
Saringan : Uk. Max. 20 mm max. 10, 20, dan 40 √
· Gradasi
butir : menerus menerus √
· Kadar
Lumpur : 0,737 % max. 1 % √
· Keausan
Agregat : 19,61 % max. 27% ( > K-225) √
· Kadar Air : 1,064 % ---- √
· Berat Isi
lepas : 1,450 kg/Ltr min.
1,2 kg/Ltr √
· Berat
Jenis (SSD) : 2,681 gram/cc min.
2,3 gram/cc √
· Penyerapan
air : 1,167 % max.
2 % √
Catatan:
1.
Data pengujian dan hasil analisis data, terlampir.
2.
Dengan memperhatikan data hasil pengujian material untuk
campuran beton di atas (sesuai kondisi sampel),
disimpulkan bahwa seluruh material memenuhi persyaratan mutu untuk digunakan
sebagai campuran beton.
II.
PERHITUNGAN CAMPURAN BETON
Mutu Beton K-250
1.
Kuat tekan yg disyaratkan (f ’ck) (ditetapkan) : 25 MPa pada umur 28 hari dan
(Benda uji Kubus) bagian
tak memenuhi syarat 5%.
2.
a. Deviasi Standar
(S) :
4,20 MPa
b. Nilai
Tambah/Margin (1,64 x S) : 6,89
MPa
c. Kuat tekan
rata2 yg ditargetkan (f ‘cr) :
31,89 MPa
3.
Jenis Semen
(ditetapkan) :
PCC,
Merk Tonasa
4.
a. Jenis Agregat Kasar :
Batu pecah D20: Ex. SC. Puna.
b. Jenis
Agregat Halus: : Pasir alami: Ex. Sungai Puna
5.
Faktor Air Semen Bebas :
0,550
6.
S
l u m p :
110 ±
10 mm
7.
Ukuran
Agregat Maksimum : 20 mm
8.
Kadar Air Bebas :
215 kg/m3
9.
Kadar
Semen :
391 kg/m3
10.
Kadar
Semen Maksimum : --
11.
Kadar Semen Minimum : --
12.
Faktor
Air Semen Disesuaikan : 0,550
13.
Susunan
Besar Butir Agregat Halus :
Zona (1)
14.
Prosen Agregat Halus
:
40,0%
15.
Berat
Jenis Relatif Agregat (SSD) :
2,652
16.
Berat Jenis Beton :
2.375 kg/m3
17.
Kadar Agregat Gabungan : 1.769 kg/m3
18.
Kadar Agregat Halus : 708 kg/m3
19.
Kadar Agregat Kasar
(D10) :
1.061 kg/m3
20.
Proporsi Campuran, Agregat kondisi SSD :
U r a i a n
|
Semen
|
Air
|
AgregatHalus
|
AgregatKasar
|
Total
|
Tiap 1 m3 Beton (kg)
|
391
|
215
|
708
|
1061
|
2375
|
Tiap 1 zak
PCC (kg)
|
50
|
27,494
|
90,537
|
135,678
|
303,708
|
Rasio Perbandingan
|
1
|
0,550
|
1,811
|
2,714
|
6,074
|
21.
Proporsi Campuran Terkoreksi, Agregat kondisi Sampel 1):
Perbandingan Berat
U r a i a n
|
Semen
|
Air
|
AgregatHalus
|
AgregatKasar
|
Total
|
Tiap 1 m3 Beton (kg)
|
391
|
213
|
711
|
1060
|
2375
|
Tiap 1 zak
PCC (kg)
|
50
|
27,210
|
90,961
|
135,538
|
303,708
|
Rasio Perbandingan
|
1
|
0,544
|
1,819
|
2,711
|
6,074
|
22.
Proporsi Campuran Terkoreksi, Agregat kondisi Sampel 1):
Perbandingan Volume 2)
U r a i a n
|
Semen
|
Air
|
AgregatHalus
|
AgregatKasar
|
Total
|
Tiap 1 m3 Beton (dm3)
|
0,313
|
0,213
|
0,463
|
0,731
|
1,719
|
Tiap 1 zak
PCC. (dm3)
|
40
|
27,210
|
59,163
|
93,495
|
219,868
|
Rasio Perbandingan
|
1
|
0,680
|
1,479
|
2,337
|
5,497
|
Catatan:
1) Sesuai kondisi
kadar air sampel agregat di laboratorium, sehingga diperlukan koreksi proporsi
campuran sesuai kadar air agregat kondisi di lapangan.
2) Proporsi
campuran dalam perbandingan volume tidak
disarankan, tetapi jika tetap dilakukan, maka harus dilakukan koreksi
berat isi agregat sesuai kondisi di lapangan.
3) Penakaran volume (tidak disarankan) untuk
1 zak PCC @ 50 kg dengan Kadar air dan Berat isi lepas Agregat
kondisi sampel, adalah:
·
Semen PCC.
(Tonasa) : 1 zak (@ 50 kg),
· Air
bersih : 2 ember (@12,60 liter),
· Agregat
Halus (Zona 2) : 2 tong (ukuran: 35x35x24,20 cm3),
· Angregat
Kasar Dmaks.20 mm : 3 tong (ukuran: 35x35x25,40 cm3).
III. CAMPURAN,
BENDA UJI DAN UJI TEKAN BETON
1. Komposisi campuran dibuat sesuai kebutuhan:
·
Semen PCC = 14,846 kg,
·
Air =
8,079 ltr,
·
Agregat Halus = 27,008 kg,
·
Agregat Kasar = 40,243 kg.
2. Hasil pengujian Slump Test, =
112 mm.
3. Pembuatan benda uji kubus = 10 buah.
4.
Berat isi benda uji (rata-rata)
→ kondisi basah = 2.381 kg/m3.
5.
Hasil uji tekan
benda uji kubus :
· Kuat tekan
rata-rata umur 28 hari, f’cr = 308,92 kg/cm2,
· Nilai Margin
rencana, M =
57,40 kg/cm2.
· Kuat tekan rata-rata umur 28 hari, f’ck = 251,52 kg/cm2.
Data hasil pengujian terlampir.
IV. KESIMPULAN, SARAN
& PENUTUP
1.
Kesimpulan
a.
Material (sampel) campuran yang digunakan memenuhi
persyaratan mutu, yaitu: a) Semen PCC. Merk Tonasa @ 50 kg/zak (sesuai SNI
15-7064-2004); b) Air bersih (sesuai SNI
03-6817-2002); c) Agregat Halus berupa Pasir
Alami ex. S. Puna (sesuai SNI
03-6861.1-2002/ ASTM C 33-03) dan d) Agregat Kasar berupa Batu Pecah D20 ex. SC. Puna (sesuai SNI 03-6861.1-2002/ ASTM C 33-03).
b.
Komposisi campuran beton K-250, adalah:
a) Semen PCC = 391 kg; b) Air = 215 ltr; c) Agregat halus (kondisi SSD) = 708
kg; dan d) Agregat kasar (kondisi SSD) = 1061 kg.
c.
Hasil pengujian kuat tekan beton terhadap 10 (sepuluh)
buah benda uji kubus, diperoleh nilai-nilai
sebagai berikut: a) Kuat tekan beton
rata-rata, ƒ’cr
= 308,92 kg/cm2;
b) Nilai margin (rencana), M =
57,40 kg/cm2; dan
Kuat tekan beton (kubus), ƒ’ck
= 251,52 kg/cm2,
memenuhi K-250.
2. Saran-saran
a.
Kontrol secara rutin kondisi aktual: Gradasi butiran, Kadar air dan Berat isi lepas Agregat halus
(zona 1) dan Agregat kasar (D20).
b.
Kontrol kekentalan
campuran beton dengan mengukur nilai slump
(rencana ± 110 mm) pada saat
pencampuran.
c. Perhatikan
persyaratan metode pelaksanaan pekerjaan beton:
Komposisi campuran, penakaran bahan (berat atau volume), pengecoran, pemadatan dan pemeliharaan.
3. Penutup
Demikian Laporan hasil pemeriksaan/pengujian material
beton dan benda uji beton dalam rangkaian
proses pembuatan Rancangan
Campuran Beton (Concrete Mix Design)
ini dibuat dengan penuh rasa tanggungjawab dan sesuai dengan hasil pengujian di
laboratorium. Terima kasih.
Palu, 27 Mei 2013
Kepala,
Ir. Nicodemus Rupang,
M.Si.
NIP. 19561123 198603 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar